Selamat datang hujan di kota pahlawan!
Telah lama kita menunggu datangnya hujan setelah berbulan-bulan merasakan dasyatnya matahari menyinari Surabaya hingga suhu 37°C. Kekeringan dan krisis air pun menjadi salah satu masalah yang ada dalam musim kemarau, ketersediaan air bersih sangat terbatas menyebabkan masyarakat sangat menyadari arti penting dari air bersih sehingga pemborosan air tidak akan terjadi. Kini air hujan sudah membasahi Surabaya namun siapkah kita menerima luapan air yang menyebabkan banjir?
Air hujan adalah kemurahan Tuhan yang luar biasa yang tidak disadari. Air hujan secara berkala selalu turun di sekitar kehidupan kita tanpa harus membayar. Sayangnya, saat ini hanya tinggal sebagian kecil masyarakat perkotaan yang masih memanfaatkan air hujan, sehingga air hujan hanya menjadi air buangan yang tidak di manfaatkan untuk menghemat penggunaan dan biaya pemakaian air.
Pemanfaatan penggunaan stok air hujan dalam kehidupan keseharian sangat banyak diantaranya untuk menyiram tanaman, menyiram kloset, mencuci mobil, mendinginkan ruangan bangunan dan lain lain. Caranya sangat sederhana yaitu air hujan ditampung pada bak-bak penampungan air bisa mengunakan wadah bekas cat atau wadah yang dapat menampung air dalam jumlah yang besar, dengan pengolahan yang sederhana seperti pengendapan dan penambahan anti bakteri dapat meningkatkan kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan kembali untuk peruntukan air bersih. Dengan memanfaatkan air hujan kita sudah menerapkan prinsip 3R (reduse, reuse, recycle), mencegah terjadinya runoff yang menyebabkan banjir dan penghematan terhadap pengunaan dan biaya air.
Rr.Mutiara Adhi Sarasati
Mahasiswi Ilmu dan Teknologi Lingkungan Universitas Airlangga Surabaya
0 komentar:
Post a Comment